SELAMAT DATANG DI BLOGKU INI

Pertamina Jajaki Akuisisi Medco Energi

Ada kemungkinan akuisisisaham Medco yang dimiliki
Arifin Panigoro.

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan Pertamina sedang menjajaki akuisisi PT Medco Energi Internasional Tbk milik pengusaha Arifin Panigoro untuk mengembangkan bisnis hulu. Potensi bisnis hulu masih besar, tapi penggarapannya membutuhkan modal besar. "Ini untuk memperkuat posisi Pertamina," kata Mustafa Abubakar di Jakarta kemarin.
Penjajakan Pertamina ini sempat disinggung dalam pertemuan antara Mustafa, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan, dan Komisaris Utama Medco Sugiharto kemarin. "Saya tanyakan* sedikit, (rencana) itu masih dalam proses," katanya. Namun dia tidak menjelaskan apakah pertemuan ini khusus untuk membahas rencana akuisisi.
Mustafa mengatakan tidak tertutup kemungkinan Pertamina juga mengakuisisi saham Medco yang dimiliki Arifin Panigoro. Jika aksi korporasi ini terealisasi, Pertamina bakal menguasai Blok Libya, yang dikelola Medco. Aksi korporasi ini tidak perlu menunggu persetujuan Menteri BUMN. "Itu aksi korporasi murni," katanya.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, rencana sinergi dua badan usaha inimasih dalam tahap awal. Dia belum menargetkan kapan aksi korporasi ini terwujud. "Kami belum tahu apakah direalisasi dalam waktu dekat," katanya.
Menurut juru bicara Pertamina, Mochamad Harun, pihaknya sedang mengkaji secara fisik bagian Medco Energi yang bisa disinergikan. "Masih banyak proses yang harus dilalui," katanya. Pertamina tidak mematok target pembahasan rencana sinergi.ini sehingga prosesnya belum mengerucut.
Berdasarkan publikasi perseroan, Medco mencatatkan pendapatan usaha US$ 397 juta sepanjang Januari-Juni tahun ini. Pendapatan ini lebih tinggi dibanding tahun lalu, yang sebesar US$ 311 juta. Dari total pendapatan ini, bisnis minyak dan gas berkontribusi US$ 258,5 juta. Sedangkan pendapatan dari kontrak lain dan jasa sebesar US$ 56,7 juta.
Medco juga memiliki pendapatan dari tenaga listrik dan jasa terkait, penjualan kimia dan produk petroleum dengan kontribusi US$ 30,2 juta dan US$ 51,5 juta. Beban pokok perseroan periode ini mencapai US$ 243,3 juta dengan laba kotor US$ 153,7 juta.
Bahkan, walaupun beban lain-lain naik menjadi US$ 51,18 juta dari tahun sebelumnya US$ 15,17 juta, perseroan migas ini masih membukukan kenaikan laba bersih 26,23 persen menjadi US$ 12,01 juta dibanding posisi kuartal n-2010 dari US$ 9,57 juta pada periode yang sama 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar