SELAMAT DATANG DI BLOGKU INI

BRI Tetap Didorong Akuisisi Bukopin

Citra Listya Rini

JAKARTA-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersikeras mengarahkan BRI agar tetap mengakuisisi saham Bukopin. Meskipun pemegang saham minoritas PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) meminta perseroan tidak memutuskan kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
"Memang, ada saran dari pemegang saham minoritas-nya untuk tidak go (diakuisisi) kepada BRI. Tapi, namanya pemegang saham minoritas tetap minoritas, (keputusan) tetap bergantung pada pemegang saham mayoritas yang dipegang Yayasan dan Koperasi Bulog. Saham pemerintah ada 17 persen. Ini belum diputuskan," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Jakarta, Kamis (7/10).
Namun, Mustafa belum mengetahui kelanjutan proses rencana akuisisi Bukopin oleh BRI. Sebab, hal itu sudah bukan urusannya, melainkan urusan internal BRI dan Bukopin. "Saya belumtahu progress report dari kedua perusahaan itu." Selain BRI, PT Jamsostek (Persero) juga berminat mengakuisisi Bukopin. Namun, pemerintah hanya memberi lampu hijau kepada BRI. Kata Mustafa, pihaknya sudah memberikan arahan resmi kepada PT Jamsostek agar tidak mengejar Bukopin.
"Jamsostek sudah kami panggil. Dengan Jamsostek, saya sudah minta untuk tidak dilanjutkan karena Jamsostek pemegang sahamnya kami, jadi kami bisa mengatur. Kepada Bukopin, kami tidak bisa mengatur karena kami minoritas," jelasnya. Meski tidak mengarahkan Jamsostek mengejar Bukopin, kata Mustafa, pihaknya setuju bila Jamsostek menyerap saham baru (rights issue) PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. "Bagus sekali kalau Jamsostek masuk, bisa kami berikan restu. Jamsostek investasi di bank tidak apa-apa, yang saya larang itu jangan memiliki bank," ujar Mustafa. Hal ini karena core business atau bisnis inti Jamsostek itumemanfaatkan dana dari para peserta Jamsostek agar lebih produktif.
Padahal, sehari sebelumnya, Mustafa menghormati keputusan pemegang saham minoritas Bank Bukopin yang enggan menjual sahamnya kepada BRI. "Itu hak Bukopin mau menjual atau tidak sahamnya (ke BRI). Karena, Bukopin bukan BUMN, jadi terserah mereka. Saya hanya memberikan arahanpada BRI dan Jamsostek," ujar Mustafa, Rabu (6/10).
Sebelumnya, pemegang saham minoritas Bank Bukopin enggan menjualnya kepada BRI. Dirut Bukopin, Glen Glenardi, menjelaskan; pemegang saham minoritas meminta manajemeh Bukopin agar lebih memilih menggelar rights issue atau penerbitan subdebt perseroan seniiai Rp 1 triliun daripada diakuisisi BRI. ed zaky al hamzah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar